Apa itu persuasive advertising? Kira-kira apa saja yang termasuk pada persuasive advertising? Dalam periklanan membutuhkan penyampaian pesan yang spesifik untuk menarik perhatian target audiens. Metode iklan ini dapat digunakan untuk melakukan pembelian dalam produk. Nah sebenarnya iklan sangat penting dalam menarik target market dan audiens. Upaya memasarkan produk tidaklah selalu mudah karena dibutuhkan strategi marketing yang baik dan menarik. Lalu apa arti dari persuasive marketing? Bagaimana untuk menggunakan strategi tersebut? Yuk baca lebih lanjut disini!
Apa itu Persuasive Advertising?
Iklan persuasif merupakan teknik periklanan digital yang mendorong minat dan keinginan target pasar agar segera mengambil keputusan pembelian suatu produk. Metode pengiklanan ini menampilkan kesan positif dan dapat menunjukkan manfaat dari suatu produk atau layanan yang Anda tawarkan. Tujuan dari iklan persuasif ini sebagai alat untuk menarik perhatian audiens dan mendapatkan kepercayaan mereka. Sehingga Anda akan mendapatkan manfaat yaitu mempercepat proses closing penjualan dalam bisnis. Iklan persuasif mempengaruhi pengalaman pelanggan melalui emosi, kebutuhan, dan keinginan pelanggan itu sendiri. Sehingga pelanggan akan memilih brand tertentu berdasarkan perasaan mereka tentang produk dari brand tersebut.
3 Kategori Emosi dalam Persuasive Advertising
Ethos

Kategori ini mengacu pada pesan iklan yang membangun kredibilitas dan kepercayaan pelanggan. Ethos akan menarik konsumen dari segi etika, karakteristik, dan kredibilitas. Anda dapat mengiklankan produk atau layanan dengan bantuan influencer, dengan harapan bahwa mereka dapat mendukung strategi branding produk atau layanan bisnis.
Logos
Umumnya jenis kategori ini nantinya menggunakan data, fakta, statistik, grafik yang menarik untuk menarik logika para audiens. Logos dapat menarik konsumen dari segi alasan dan logika. Sehingga tujuan utama iklan ini bukan untuk menarik minat dan emosi target pelanggan, tetapi untuk meningkatkan mereka bahwa ada sesuatu yang membuat produk atau layanan lebih unggul daripada milik kompetitor.
Pathos
Dalam kategori pathos Anda dapat menarik konsumen dari segi perasaan dan emosi. Nah biasanya dalam strategi iklan ini mengacu pada iklan persuasif yang bertujuan untuk membangun hubungan dengan audiens pada tingkat emosional yang bersifat positif. Caranya adalah membangun brand awareness, melakukan pendekatan dengan audiens melalui teknik storytelling. Dengan cara tersebut, audiens akan merasakan emosi sekaligus memahami apa yang ingin brand Anda tawarkan.
3 Teknik Persuasive Advertising yang Sering Digunakan
Prinsip Kelangkaan

Prinsip kelangkaan merupakan teknik lanjutan dari persuasive advertising. Hal ini karena orang-orang akan lebih menghargai sebuah produk maupun pengalaman langka. Memiliki sesuatu yang tidak dimiliki kebanyakan orang juga akan menimbulkan rasa kebanggaan tersendiri bagi mereka. Anda dapat mengaplikasikan teknik ini dengan memberi kalimat yang menekankan tentang kelangkaan.
Menggunakan Call to Value
Berbeda dengan call to action, call to value lebih efektif jika memakai persuasive advertising. Sehingga kalimat yang digunakan dalam iklan akan mengkomunikasikan nilai dari penawaran produk atau layanan. Biasanya call to value menjelaskan tentang mengapa konsumen atau masyarakat melakukan hal yang Anda tawarkan. Misalnya “Download sekarang juga untuk memudahkan dalam perjalanan bisnis Anda”.
The Carrot and The Stick
Teknik iklan ini terbagi dari dua “carrot” dan “stick”. Sebuah iklan yang berfokus pada “carrot” akan menyorot manfaat dari sebuah produk. Sehingga hal ini akan menarik perhatian audiens dengan memberi harapan berupa hal-hal yang bisa didapatkan. Sebaliknya, iklan yang fokus pada aspek “stick” akan menyorot hal-hal negatif seperti kerugian ketika tidak membeli sebuah produk atau layanan.
Baca artikel lainnya tentang 6 Trend Content Marketing yang Wajib Diketahui!
Itu dia penjelasan tentang persuasive advertising. Intinya teknik pengiklanan ini mendorong audiens untuk melakukan pembelian melalui hal yang ditawarkan dan bisa didapatkan mereka dari suatu produk atau layanan.